Blog Pribadi Yang Semoga Tulisannya Bermanfaat Bagi Pembaca

23 Mar 2016

Wajib Percaya Adanya Karomah Dari Para Wali

Wajib Percaya Adanya Karomah Dari Para Wali

Mau’idloh Hasanah dari KH. Ahmad Chalwani (Purworejo) dalam acara Haul Syekh Kanjeng Sultan Raden Abdul Fattah Al Akbar Sayyidin Panotogomo Demak.
Sebagai seorang Muslim kita wajib percaya adanya karomah dari para wali sebab ia merupakan bagian dari mu’jizat para Rosul. Maka barang siapa mengingkari karomah, dikuatirkan ia juga mengingkari adanya mu’jizat para Rosul
إنكار كرمات أولياء الله يؤدي إلى إنكار المعجزات
Sejarah menyatakan bahwa Maulid Nabi adalah hal yang bisa menyatukan umat dan mempercepat proses penyebaran Islam. Maulid Nabi pertama di kota Demak dimana selain dibacakan maulid juga diadakan pertunjukan wayang kulit oleh Sunan Kalijaga dan para penonton tidak dipungut biaya kecuali hanya dengan mengucap kalimat syahadat.
Dalam sebuah riwayat juga disebutkan bahwa ketika mengandung Nabi Muhammad saw disetiap bulan Aminah selalu dihadiri beberapa orang Nabi as, melalui mimpi dan menyampaikan salam serta kegembiraan atas anugerah Alloh atas akan hadirnya Nabi Agung penyelamat Manusia Al Musthofa saw.
– Bulan pertama dari bulan-bulan kehamilannya telah datang dalam mimpinya Nabi Adam as dan memberitahukan bahwa ia mengandung (manusia) yang termulia di dunia.

Wajib Percaya Adanya Karomah Dari Para Wali

Keterangan ini mengisyaratkan bahwa orang yang telah meninggal, tetap bisa memperhatikan orang – orang yang masih hidup.
Dinyatakan dalam sebuah hadis :
عَنْ أَنَسِ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ أَعْمَالَكُمْ تُعْرَضُ عَلَى أَقَارِبِكُمْ وَعَشَائِرِكُمْ مِنْ الْأَمْوَاتِ فَإِنْ كَانَ خَيْرًا اسْتَبْشَرُوا بِهِ وَإِنْ كَانَ غَيْرَ ذَلِكَ قَالُوا: اللَّهُمَّ لَا تُمِتْهُمْ حَتَّى تَهْدِيَهُمْ كَمَا هَدَيْتَنَا
– Bulan kedua datang dalam mimpinya Nabi Syits as dan mengatakan akan kebesaran Nabi Muhammad saw dan eksistensinya yang sangat berharga sebagai rosul yang mampu menyelesaikan semua masalah.
– Bulan ketiga datang dalam mimpinya Nabi Idris as dan berkata padanya:
“Sesungguhnya engkau mengandung pemimpin”
– Bulan keempat datang dalam mimpinya Nabi Nuh as yang mulia menyebutkan padanya keutamaan Nabi Muhammad saw dan kedudukannya yang sangat mulia.
– Bulan kelima datang dalam mimpinya Nabi Hud as yang memberikan kabar gembira bahwa anaknya adalah pemilik kebesaran dan kemuliaan.
– Bulan keenam datang dalam mimpinya Nabi Ibrahim memberitahukan kepadanya akan martabat Nabi Muhammad saw yang dipilih menjadi Nabi yang agung.
– Bulan ketujuh datang dalam mimpinya Nabi Ismail as yang memberitahukannya bahwa ia mengandung pemilik kedudukan yang terpuji, pemilik telaga surga (air yang mengalir dari tangan beliau saw, yang merupakan salah satu mu’jizatnya), pembawa panji aqidah kemulian dan kebaikan, dan mengabarkan bahwa anaknya adalah pemilik kedudukan yang terpuji.
– Bulan kedelapan datang dalam mimpinya Nabi Musa as dan mengabarkan bahwa ia mengandung Nabi akhir zaman.
Dari sini terlihat betapa pentingnya mengungkap fakta sejarah tentang siapa latar belakang pemilik gelar dan jangan terbiasa menghilangkan jejak mereka. Contoh :
1. Kiai Haji Bendoro Raden Mas Abdul Hamid Ontowiryo Mustahar Herucokro Senopati Ing Alongko Sayyidin Pranotogomo Amirul Mukminin Khalifatullah Tanah Jawi Pangeran Diponegoro Pahlawan Goa Selarong (Nama asli Pangeran Diponegoro) yang meninggalkan jejak berupa Alquran (Isyarat bahwa beliau adalah santri yang tekun) tasbih (sebagai isyarat beliau suka berdzikir/termasuk pelaku dan bahkan mursyid thoriqoh), dan kitab fathul qorib (Sebagai tanda bahwa beliau bermadzhab syafi’i).
2. Kyai Sulaiman Zaenudin adalah guru dari Bapak Pendidikan Nasional bernama Suwardi Surya Ningrat (Ki Hajar Dewantoro)
3. Yang mendampingi pembacaan teks proklamasi mempunyai nama kecil Muhammad Athar lahir di Bukittinggi, 12 Agustus 1902. Beliau adalah putera dari seorang kyai thoriqoh disana.
4. Puteri dari M.A. Ngasirah, yang merupakan keturunan dari NyaiHaji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Beliau pernah belajar dan menjadi santri pada simbah Sholeh Darat dan nama beliau terkenal sebagai Raden Ajeng Kartini.
Masih banyak dari peran para santri dalam memerdekakan NKRI namun saat ini ada beberapa orang ingin merubah sejarah serta hanya menyampaikan sejarah itu sepotong demi sepotong untuk memojokan para santri.
Maka ketika syekh hasan yang sebenarnya adalah putera dari Prabu Brawijaya, ingin mencari sang ayah ke pulau jawa oleh salah seorang waliyulloh beliau dianjurkan untuk mentazkiyah diri dulu berguru kepada Sunan Ampel. Setelah beliau dinilai kuat dan mengakar ilmu agamanya maka beliau diperintahkan untuk menemui sang ayah yang kala itu menjadi raja majapahit dan meminta ijin sang ayah untuk mendirikan kerajaan mataram di daerah glagah wangi. Sang ayah tidak bisa memberi apa-apa kecuali 8 buah kayu besar dari gapura kerajaan majapahit. (*Isyarat bahwa infaq dari orang kafir boleh dimanfaatkan). Syekh hasan inilah yang kemudian kita kenal sebagai Raden Fattah.
– Bulan kesembilan datang dalam mimpinya Nabi Isa al-Masih as dan berkata padanya:
“Sesungguhnya engkau telah dikhususkan dengan (untuk melahirkan calon Rosul sebagai) penampakan agama yang benar (Islam) dan lisan yang fasih (al-Qur’an dan al-Hadits).

Dari semua kisah yang kami sampaikan bahwa dalam menghadapi kematian, kita butuh banyak bekal. Jika bekal kita banyak maka kelak di alam barzakh kita dapat saling mengunjungi.
Semoga kita diwafatkan dalam keadaan husnul khotimah dan dikumpulkan dengan para guru, para kyai bersama Syekh Kanjeng Sultan Raden Abdul Fattah Al Akbar Sayyidin Panotogomo hingga bersama junjungan Nabi Agung Muhammad SAW. Aamiin aamiin yaa robbal ‘aalamiin.

Beliau KH. Ahmad Chalwani menyatakan bahwa keterangan tentang bertemunya Siti Aminah dengan para Nabi terdapat dalam kitab An-Ni'matul Kubro karangan Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami.
Sumber

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Wajib Percaya Adanya Karomah Dari Para Wali

0 comments:

Posting Komentar